Kisah Seorang Nenek yang Tinggal di Rumah Reyot, Tak Pernah Dapat Bantuan dari Pemerintah

Meski sudah tua, tapi dinding rumahnya masih cukup kokoh. Hanya saja atapnya yang sudah parah dan bukan lagi bocor, tapu atapnya ini sudah bolong dan tak ada gentengnya. Beliau memang telah tinggal sendiri sejak suaminya meninggal dan tak memiliki anak.

Sejak sang suami meninggal, dia pun hidup sebatang kara di rumahnya ini. Dia pun jadi kesulitan untuk memperbaiki rumahnya karena tak ada anggota keluarga lain yang bisa membantunya.

Beliau pun tak memiliki pekerjaan yang pasti. Terkadang, beberapa tetangga memberikannya makanan tetapi dia pun mengatakan menolak bila disuruh tinggal di rumah tetangganya meski rumahnya sudah rusak parah seperti ini.

Meski hidup dalam keadaan kekurangan seperti ini, Nenek Minah ternyata tak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Warga yang mengusahakan agar dirinya dapat bantuan perbaikan rumah pun, tak ada perbaikan hingga kini.

Beliau pun tak punya bpjs, jadi harus berobat dengan biaya sendiri. Pemerintah desa pun sudah berupaya agar Nenek Minah bisa segera mendapatkan bantuan dari pemerintah, meski belum disetujui karena kuotanya terbatas.

Meski begitu, Nenek Minah tetap ikhlas dan melanjutkan aktivitasnya seperti biasanya. Beliau biasanya mengaji Al-Qur'an dan juga bershalawat di rumahnya ini. Beliau pun rutin mengikuti acara pengajian di masjid dekat rumahnya. Semoga Nenek Minah segera mendapatkan bantuan dan rumahnya bisa segera diperbaiki.