© Dezeen.com
Demi meraih pencegahan penyebaran virus corona yang maksimal, Indonesia mulai memberlakukan Work From Home (WFH) alias bekerja di rumah. Tentu aja WFH membuat aktivitas jalanan lalu lintas menjadi berkurang. Mengingat polusi atau kualitas udara di Jakarta buruk sekali, berkat WFH kualias udara di Jakarta menjadi lebih baik.
Melansir dari Liputan6.com, ternyata nggak hanya berkat WFH saja, tapi curah hujan juga ikut membantu. " Hujan yang turun di Jabodetabek juga turut membantu tercucinya atmosfer dari polusi," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih di Jakarta, Selasa 31 Maret Lalu.
Pemantauan di lima Stasuin Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) yang dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menunjukan konsistennnya curah hujan memperbaiki kualitas udara, terutama menurunnya konsentrasi parameter PM 2.5 selama penerapan WFH.
Andona menjelaskan, " Penurunan ini juga konsisten dengan tingkat curah hujan. Ketika curah hujan tinggi, konsentrasi parameter PM 2.5 menunjukkan penurunan dan ketika hari-hari tidak hujan, konsentrasi parameter PM 2.5 sedikit meningkat."
Meningkatnya kualitas udara di Jakarta juga dibuktikan dengan bahwa Jakarta sudah berada di urutan ke-40 dari kota-kota berpolusi tinggi di seluruh dunia. Hal ini membuktikan kualitas udara di Jakarta sedang lebih baik dari 39 kota lainnya di dunia. Berdasarkan pemantauan Air Quality Index (AQI), Jakarta memiliki angka 60.
Wah, ternyata ada hikmahnya WFH dan curah hujan yang meningkat. Semoga Jakarta tetap menjadi lebih baik bahkan setelah corona ini berakhir ya teman-teman!
Zakat Fitrah 2025: Berapa Besarnya dan Bagaimana Cara Menghitungnya?
Menembus Batas: Yoona Dorong Kepemimpinan Perempuan yang Berdaya dan Berpengaruh
Rayakan Ramadan dengan Perjalanan Kuliner Istimewa di Sheraton Jakarta Soekarno Hatta Airport
GUESS Shimmer Soiree: Glitz, Glam, dan Fashion Tanpa Batas!