Baru 17 Tahun, Begini Potret Faye Simanjuntak Aktivis Muda yang Masuk Forbes INA

Reporter : Jossi Andriani Taswir
Senin, 9 Maret 2020 17:45
Baru 17 Tahun, Begini Potret Faye Simanjuntak Aktivis Muda yang Masuk Forbes INA
Baru 17 tahun udah masuk Forbes INA nih!

Belakangan ini nama Faye Simanjuntak ramai diperbincangkan. Pasalnya gadis yang baru berusia 17 tahun ini masuk ke dalam jajaran 30 under 30 Forbes Indonesia 2020. Nggak tanggung-tanggung ternyata perempuan kelahiran 10 April 2002 ini aktif sebagai aktivis dalam beberapa tahun terakhir.

Atas keberanian dan usahanya menjadi aktivis muda, cucu dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Panjaitan ini sejajar loh dengan beberapa tokoh muda dalam daftar majalah Forbes Indonesia.

Wow! keren banget kan? Nah buat kamu yang belum tau cewek berprestasi ini, yuk kenalan lebih dekat sama Faye Hasian Simanjuntak!

1 dari 7 halaman

Masuk Forbes Indonesia 2020

      View this post on Instagram

BIGGEST thank you and so so much love to my family & friends. terutama ke tim RF (pengen gue tag tp terlalu bnyk i love u all to the moon) past & present, relawan-relawan RF yang bener2 percaya ama visi RF ampe mau ngorbanin waktu utk anak2 kita, & most of all my dearest parents who are my role models in everything i do!! semoga RF bisa makin berdampak nyata ke anak-anak indonesia <3

A post shared by faye simanjuntak (@chocodaawg) on

Faye ternyata memiliki organisasi yang ia bentuk, bernama Rumah Faye. Berkat hal itu, ia masuk dalam jajaran 30 under 30 majalah forbes Indonesia 2020 dibidang sosial serta filantropis. Hal ini ia umumkan langsung lewat instagram pribadinya.

"BIGGEST thank you and so so much love to my family & friends. terutama ke tim RF (rumah Faye)," tulis Faye di keterangan fotonya.

2 dari 7 halaman

Jadi Aktivis Muda

      View this post on Instagram

DIRGAHAYU INDONESIA KE 72 ???????? ? ?? ???? [2017, 2014, 2013, 2012]

A post shared by faye simanjuntak (@chocodaawg) on

Keprihatinan Faye terhadap perdagangan dan eksploitasi seksual pada anak membuat Faye mendirikan 'Rumah Faye'. Tapi, sejak usia 11 tahun ia sudah menjadi aktivis di bidan human traficking. Bahkan sebelumnya, ia pernah melakuka fund raising unutk anak-anak korban meletusnya Gunung berapi pada tahun 2010.

Berbekal organisasinya itu, Faye berhasil memberikan konseling pada korban dengan rajin mengajak berinteraksi, memberi dukungan, motivasi dan juga bimbingan agar para korban dapat menghilangkan traumanya.

3 dari 7 halaman
4 dari 7 halaman

Kerap Diundang Menjadi Pembicara

image

Walaupun masih terbilang cukup muda, ternyata Faye juga sering loh hadir di acara maupun seminar sebagai pembicara. Nggak hanya dalam skala nasional, ia juga pernah menjadi pembicara di acara internasional seperti IMF (International Monitery Fund) tahun 2019 lalu yang diadakan di Bali.

5 dari 7 halaman

Hobi Jalan-Jalan

      View this post on Instagram

tuesday blues because i’m in an OFFICE & not climbing around the great wall

A post shared by faye simanjuntak (@chocodaawg) on

Walupun sangat berprestasi, Faye tak lupa juga untuk menyenangkan dirinya sendiri. Salah satu caranya yaitu dengan traveling. Dilansir dari instagramnya @chocodawwg, Faye sering berkunjung ke berbagai daerah untuk menikmati pemandangan gunung maupun pantai.

6 dari 7 halaman

Hobi Diving

      View this post on Instagram

still can’t pose underwater ????????‍??

A post shared by faye simanjuntak (@chocodaawg) on

Ditengah kesibukanya megurus 'Rumah Faye' ia juga masih sering membagikan kegiatannya di Instagram, loh! Salah satunya Diving.

7 dari 7 halaman

Ungkapan Bangga dari Sang Kakek

      View this post on Instagram

Saya bangga dengan Faye @chocodaawg , cucu saya yang paling besar ini. Karena dia melakukan betul apa yang kami ajarkan, yaitu “giving back”. Jangan mau menerima saja, tapi kita juga musti mau memberi. Inilah salah satu nilai kehidupan yang kami tanamkan pada anak-anak dan cucu-cucu di keluarga kami. Konteks memberi tidak selalu mengenai uang. Tapi bisa juga memberikan hati, pikiran, waktu, tenaga kita, atau apa saja. Intinya, tidak ada ruginya membantu orang lain, siapapun dia, apapun latar belakangnya. Karena ini soal kemanusiaan. Apa sebenarnya tujuan saya mengajarkan nilai ini? Dengan memberi sebenarnya kita belajar untuk tidak rakus. Saya ingin keluarga saya memiliki karakter yang mampu mengendalikan "appetite" atau hasrat pribadi. Apakah sekarang saya banyak menerima sebagai akibat banyak memberi? Saya tidak tahu. Hanya Tuhan yang tahu. Karena saya sendiri kadang lupa siapa saja yang pernah saya beri. Saya memang tidak pernah mau mengingatnya karena pesan orang tua saya: Kalau kau bisa bikin baik buat aja baik tidak usah diingat-ingat. Tapi kalau kau buat jahat, ingat-ingatlah terus supaya jangan kau ulangi! Nilai inilah yang saya teruskan sampai ke anak, cucu, bahkan sampai ke cicit saya. Khusus mengenai Faye, saya terus terang tidak terbayang dia bisa menjadi seperti sekarang ini. Faye mulai menjadi aktivis di bidang "child trafficking" sejak usia 11 tahun. Bahkan sebelumnya, di usia 8 tahun dia melakukan "fund raising" untuk anak-anak korban meletusnya Gunung Merapi di 2010. Baru beberapa hari ini saya kaget juga dia bisa raising fund dari berbagai macam sumber dan mendapatkan hampir Rp 1 milyar untuk membantu anak-anak korban pelecehan seksual.Yang saya takutkan bukanlah bidang yang dia pilih. Tapi saya lebih khawatir Faye menjadi lebih cepat dewasa. Inilah PR kami, terutama orang tuanya, untuk menjaga Faye. Bagi setiap anak muda yang ingin menjadi seperti Faye atau bahkan lebih hebat darinya, saya hanya bisa menitipkan pesan: "Just do the right things when you believe it." Tanya hatimu yang paling dalam, apakah benar saya melakukan ini atau tidak. Kalau kau yakin, maka kerjakanlah! #LBP #rumahfaye

A post shared by Luhut Binsar Pandjaitan (@luhut.pandjaitan) on

Melalui instagram pribadi @luhut.pandjaitan, kakek Faye ini mengungkapkan kebanggannya.

"Saya bangga dengan Faye @chocodaawg , cucu saya yang paling besar ini. Karena dia melakukan betul apa yang kami ajarkan, yaitu “giving back”. Jangan mau menerima saja, tapi kita juga musti mau memberi. Inilah salah satu nilai kehidupan yang kami tanamkan pada anak-anak dan cucu-cucu di keluarga kami."

Beliau pun turut memberi pesan kepada anak-anak muda yang ignin mengikuti jejak Faye atau menjadi lebih sukses "Bagi setiap anak muda yang ingin menjadi seperti Faye atau bahkan lebih hebat darinya, saya hanya bisa menitipkan pesan: "Just do the right things when you believe it." Tanya hatimu yang paling dalam, apakah benar saya melakukan ini atau tidak. Kalau kau yakin, maka kerjakanlah"

Semoga semnagat Faye bisa menular ke temen-temen yang lain ya untuk berbuat baik. Much Loves!

Beri Komentar