© Shutterstock
Beberapa waktu belakangan, cuaca terasa tak menentu. Kadang seharian kita bisa mengalami mendung dan rasa dingin yang menggelayut. Terkadang, setelah sinar matahari bersinar, tak lama kemudian hujan bisa turun dengan derasnya.
Perubahan cuaca yang bisa terjadi secara ekstrem ini sering juga disertai dengan angin kencang yang menderu. Kondisi cuaca yang tak menentu ini bisa menyebabkan kondisi badan menjadi kerap merasa meriang dan kedinginan.
Rasa meriang ini kerap disertai dengan tenggorokan yang sakit serta munculnya batuk dan pilek. Kondisi ini tentu bisa sangat tak nyaman terutama di tengah pandemi COVID-19 yang juga bisa memiliki gejala sama. Lalu benarkah hawa tak menentu yang kita alami ini memang menjadi penyebab rasa sakit yang kita alami?
© Diadona
Dilansir dari mounthelizabeth.co.sg, paparan hawa dingin yang muncul seketika ini ternyata tidak begitu saja membuat kita menjadi sakit.
Kondisi sakit dan tidak enak badan bisa kita alami ketika terpapar bakteri atau virus dari luar. Sayangnya, perubahan cuaca yang mendadak ini bisa membuat sistem imun tubuh kita menurun dan akhirnya bakteri serta virus bisa masuk lebih mudah dan meningkatkan risiko sakit.
Pada udara yang dingin, virus juga cenderung bisa bertahan hidup lebih lama dan berpindah secara mudah. Kencangnya embusan angin juga bisa membawa bakteri dan virus masuk ke dalam rumah kita.
Embusan angin juga bisa membuat debu lebih cepat menyebar dan mereka yang memiliki rhinitis alergi lebih rentan muncul. Kondisi ini menyebabkan semakin banyak orang yang batuk dan pilek pada cuaca belakangan ini.
Udara dingin juga membuat partikel yang keluar dari seseorang saat batuk dan dingin cepat menular dan terhirup orang lain. Hal ini semakin mempercepat persebaran virus yang dimiliki seseorang.
© Diadona
Menurunnya kekebalan tubuh di saat cuaca tak menentu bisa disebabkan oleh sejumlah alasan berikut:
Pada saat cuaca kerap mendung dan hujan terus turun, kita kesulitan memperoleh vitamin D dari matahari. Menurunnya jumlah sinar matahari ini menyebabkan asupan vitamin D ke tubuh kita menurun padahal kandungan ini sangat dibutuhkan demi kekebalan tubuh.
Pada saat sering hujan dan angin besar, kita cenderung lebih lama di rumah dibanding biasanya. Pada kondisi di dalam ruangan ini, virus cenderung lebih mudah tersebar dan menyebabkan kondisi badan tak nyaman ini.
© Diadona
Pada cuaca yang lebih dingin, sel di dalam aliran udara kita mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh. Kondisi ini menjadi tempat yang nyaman bagi virus untuk menyebar dan berlipat ganda.
Bernapas pada kondisi udara dingin dan kering bisa mempersempit pembuluh darah pada sistem pernapasan atas untuk menjaga panas tubuh. Sel darah putih bisa mengalami kesulitan mencapai membran mucus membuat tubuh kesulitan untuk melawan bakteri.
Mencegah badan dari penyakit merupakan hal yang penting kita lakukan di masa seperti ini. Berikut sejumlah cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah badan sakit di kondisi cuaca tak menentu:
Sejumlah cara tersebut bisa kamu lakukan agar tidak sakit di tengah cuaca tak menentu ini. Ketika rasa tak nyaman di badan ini terjadi selama beberapa hari, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisimu.
Dicoret dari KK, Lolly Datangi Lagi Rumah Nikita Mirzani Memohon Dibukakan Pintu
Sering Dicap Jadi Sultan Andara, Nagita Slavina Ketahuan Punya Stok Gas Elpiji Ukuran 3Kg
Heboh Pengakuan Nikita Mirzani Sebut Punya Bukti Kuat Kekerasan Fisik dan Mental dari RI
Daftar Nama Artis yang Diduga Bakal Ikut Terseret Kasus Korupsi Sandra Dewi