Punya Banyak Tahi Lalat di Tubuh, Apakah Berbahaya?

Reporter : Anif Fathul Amin
Senin, 17 Januari 2022 17:03
Punya Banyak Tahi Lalat di Tubuh, Apakah Berbahaya?
Harus khawatir nggak sih? aman nggak ya?

Tahi lalat sudah menjadi hal yang umum untuk muncul di tubuh kita. Lokasinya pun bisa di mana saja. Bisa di wajah, bisa di lengan, bisa di kaki. Namun, selain mempertanyakan mengapa tahi lalat bisa muncul di bagian tubuh, pernah nggak kalian bertanya bahayakah jika punya banyak tahi lalat? apakah ada efek samping bagi kesehatan kulit kita?

yuk, coba kita cari tahu jawabannya di bawah ini!

1 dari 7 halaman

Ilustrasi Tahi Lalat © Diadona

Sebelum membahas lebih jauh, kamu sebaiknya mengetahui terlebih dahulu tentang definisinya. Tahi lalat merupakan kumpulan sel-sel melanosit penghasil zat warna kulit dan bersifat jinak. Tahi lalat umumnya berbintik kecil berwarna cokelat atau kehitaman di atas permukaan kulit.

Tahi lalat dapat muncul sejak lahir, atau disebabkan oleh paparan sinar matahari yang berlebihan. Orang yang berkulit terang cenderung lebih banyak memilikinya, dibandingkan dengan orang yang berkulit gelap.

2 dari 7 halaman

Ukuran normal biasanya memiliki diameter sekitar 5 milimeter, berbentuk bulat atau oval, serta memiliki permukaan yang halus dengan tepi yang berbeda (sering kali berbentuk kubah).

Jika memiliki jumlah tahi lalat lebih dari satu, kamu tidak perlu khawatir. Bila orang yang berkulit putih memiliki 10-14 buah pada tubuhnya, maka hal tersebut masih wajar. Jumlahnya juga bisa bertambah pada wanita hamil dan usia pubertas.

3 dari 7 halaman

Ilustrasi Tahi Lalat © Diadona

Beberapa penyebab munculnya banyak tahi lalat adalah sebagai berikut:

  1. Genetik. Pada mereka yang berkulit putih akan lebih berisiko memiliki banyak tahi lalat di tubuhnya dibandingkan mereka yang berkulit gelap. Selain itu, jika keluarga memang memiliki banyak tahi lalat maka kemungkinan ini menurun pada keturunannya kelak.
  2. Paparan Sinar Matahari. Tahi lalat banyak ditemukan pada bagian tubuh yang terekspos. Maka dari itu, jelas bahwa paparan sinar matahari memengaruhi terbentuknya tahi lalat. Sinar matahari memicu proliferasi sel melanosit.

4 dari 7 halaman

Jika tahi lalat berubah menjadi suatu keganasan (melanoma maligna), barulah tahi lalat akan memberikan keluhan seperti gatal, nyeri, hingga luka yang tak kunjung sembuh.

Melanoma maligna merupakan salah satu kanker kulit yang cukup banyak terjadi dan bersifat mematikan karena dapat menyebar ke organ lain. Biasanya, kondisi ini berawal dari seseorang yang memiliki tahi lalat yang datar (tidak menonjol), kemudian berubah menjadi ganas.

5 dari 7 halaman

Ilustrasi Tahi Lalat © Diadona

Seperti tahi lalat baru atau berkembang dari tahi lalat yang sudah ada. Untuk membedakan antara melanoma dan tahi lalat biasa, digunakan metode ABCDE, yaitu.

  • Asymmetry (asimetri): bentuk tahi lalat yang tidak beraturan.
  • Border(pinggiran): bagian tepi atau pinggiran melanoma tidak rata,
  • kasar, dan tidak seperti pada umumnya.
  • Colour(warna): melanoma biasa terlihat seperti campuran dua atau tiga warna.
  • Diameter: diameter melanoma biasanya lebih besar dari 6 milimeter.
  • Evolution (perubahan): ada pembesaran atau perubahan bentuk dan ukuran pada tahi lalat.

6 dari 7 halaman

Penyebab keganasan ini belum diketahui dengan pasti. Namun kondisi berikut ini menyebabkan seseorang lebih rentan mengalami melanoma:

  • Muncul banyak bintik-bintik di kulit setelah terpapar sinar matahari.
  • Memiliki tahi lalat yang banyak.
  • Sering terpapar sinar matahari.
  • Kulit terbakar karena lama berada di bawah sinar matahari.
  • Adanya keluarga yang mengalami melanoma (.faktor genetik).
  • Pernah menjalani transplantasi organ.

Jika kamu memiliki cukup banyak tahi lalat, tidak perlu khawatir. Hal yang terpenting adalah mengamati perubahan yang terjadi sejalan dengan waktu. Apabila ragu, kamu bisa berdiskusi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin.

Beri Komentar