© Shutterstock
Diabetes merupakan salah satu penyakit yang tidak mengenal gender dan usia guys. Baik pria maupun wanita, dari tua hinga yang muda, mereka semua sama-sama memiliki risiko terkena penyakit ini. Bahkan Kementerian Kesehatan menyebut tiap tahunnya jumlah pasien diabetes terus meningkat.
Banyak orang yang tak sadar bahwa dirinya terkena penyakit diabetes. Begitu terasa dan datang berobat, ternyata sudah parah bahkan disertai dengan komplikasi. Penyakit ini diam-diam menghampiri kita, namun sangat mematikan,
© Diadona
Dikutip dari laman meritushealth.com, Penyakit ini dianggap silent killer memang benar adanya. Loh, kenapa bisa disebut silent killer ya? hal ini dikarenakan mereka yang mengalami diabetes justru tidak menyadari dirinya terkena penyakit mematikan tersebut.
Bahkan banyak penyandang diabetes yang baru menyadari dirinya terkena diabetes setelah memasuki stadium lanjut.
Tak heran jika pada kebanyakan kasus, seorang penyandang diabetes berakhir dengan kematian.
© Diadona
Meski tak secara langsung menyebabkan kematian, namun, diabetes membawa penyakit lain datang mengerogori tubuh kita. Alhasil, tubuh kita jadi terkena penyakit komplikasi. Rentetan beberapa penyakit inilah yang bisa menurunkan kualitas hidup seseorang hingga berakhir dengan kematian.
Oleh karenanya, jika kita tak memiliki pola hidup sehat, ditambah malas bergerak, bukan nggak mungkin kita juga akan mengalami dabetes ini.
Komplikasi dari diabetes ini bisa menyerang hampir seluruh organ tubuh manusia. Namun, jika pasien diabetes bisa mengontrol kadar gula darahnya dengan baik, maka komplikasi yang diakibatkan oleh penyakit ini bisa dicegah.
Kejadian tersebut tentunya sangat mengkhawatirkan, sebab diabetes melitus ini sebenarnya sangat bisa dicegah dan dikontrol dengan mengetahui gejalanya sejak awal.
© Diadona
Semakin cepat diabetes terdiagnosis dan diobati, maka semakin besar pula peluang penyandangnya terhindar dari komplikasi. Untuk itu penting sekali bagi kita untuk selalu mendeteksi penyakit silent killer ini sedini mungkin.
Mulai dari rutin mengecek kadar gula darahnya masing-masing, sampai mengantisipasi gejala tahap awal diabetes. Melansir WebMD artikel " Early Signs and Symptoms of Diabetes" , menyebutkan bahwa baik diabetes tipe 1 maupun diabetes tipe 2 memiliki beberapa gejala tahap awal yang sama.
Berikut ini adalah beberapa gejala diabetes melitus pada tahap awal yang perlu diwaspadai:
© Diadona
Gejala diabetes pada tahap awal yang pertama adalah rasa lapar dan kelelahan berlebih. Setelah kita mengonsumsi makanan, tubuh kita akan mengubah makanan tersebut menjadi glukosa yang digunakan sel untuk energi. Tapi, sel ini membutuhkan insulin untuk mengambil glukosa.
Jika tubuh kita tidak menghasilkan cukup insulin atau jika sel kita menolak insulin yang dibuat tubuh, glukosa tidak dapat masuk ke dalamnya dan kita tidak memiliki energi. Kondisi ini pada akhirnya bisa membuat lebih lapar dan lebih lelah dari biasanya.
© Diadona
Gejala diabetes pada tahap awal lainnya adalah sering kencing dan semakin haus. Rata-rata orang biasanya harus buang air kecil antara 4 dan 7 kali dalam 24 jam, tetapi penyandang diabetes mungkin dapat buang air lebih banyak dari biasanya.
Dilansir dari laman Halodoc, umunya tubuh kita menyerap kembali glukosa saat melewati ginjal. Tetapi ketika diabetes mendorong gula darah naik, ginjal mungkin tidak dapat membawa semuanya kembali.
Hal ini menyebabkan tubuh mengeluarkan lebih banyak urine dan itu membutuhkan cairan. Kita mungkin akan lebih sering buang air kecil. Karena sering buang air kecil, kita bisa menjadi sangat haus. Saat minum lebih banyak, kita juga akan lebih banyak buang air kecil.
Gejala diabetes pada tahap awal lainnya berupa mulut kering dan kulit gatal. Karena tubuh kita menggunakan cairan untuk buang air kecil, kelembapan untuk hal-hal lain berkurang. DAn hal inilah yang membuat kita bisa mengalami dehidrasi dan mulut mungkin terasa kering. Kulit kering yang terjadi juga bisa membuat gatal.
Gejala diabetes melitus pada tahap awal lainnya berupa terganggunya penglihatan. Perubahan kadar cairan dalam tubuh bisa membuat lensa mata membengkak. Lensa mata dapat berubah bentuk dan tidak bisa fokus.
Nah, jika kalian merasakan beberapa dari gejala umum di atas, ada baiknya untuk emmeriksakan diri ke dokter ya. Semoga bermanfaat dan stay healthy ya guyS!.
10 Foto Tiffany Jolie yang Ramai Disebut Anya Taylor-Joy Versi Indonesia
10 Foto Lawas Putri Anne, Dari Dulu Cantiknya Natural Banget!
7 Rekomendasi Face Wash Pria untuk Kulit Berminyak agar Tampil Cerah dan Bebas Kilau
10 Inspirasi Model Baju Lebaran untuk Tampil Tomboy, Stylish, dan Kece
10 Potret Amanda Manopo Pamer Rambut Panjang Baru, Pesonanya bak Barbie Hidup!