Makan Daging Kambing Jadi Penyebab Darah Tinggi, Mitos atau Fakta?

Reporter : Anif Fathul Amin
Selasa, 20 Juli 2021 08:03
Makan Daging Kambing Jadi Penyebab Darah Tinggi, Mitos atau Fakta?
Yuk, coba lihat penjelasannya berikut ini.

Saat merayakan Idul Adha atau lebaran haji, salah satu momen yang paling dinantikan adalah pembagian daging kurban. Nah, daging kambing adalah salah satu jenis daging yang banyak dibagikan sebagai daging kurban saat lebaran Idul Adha. Biasanya warga yang menerima daging kambing akan mengolahnya dengan cara dibuat gulai, sate atau tongseng.

Sayangnya, ada sebagian masyarakat yang berpendapat, bahwa makan daging kambing bisa memicu kondisi hipertensi. Stigma terhadap daging kambing tersebut sudah berlangsung lama dalam masyarakat. Akibatnya, daging kambing menjadi salah satu makanan yang paling dihindari oleh penderita hipertensi.

Tapi emang beneran ya daging kambing bisa berefek hipertensi?

1 dari 6 halaman

Bukan Penyebab Langsung

Ilustrasi Hipertensi © Diadona

Menurut para peneliti dari Alabama Cooperative Extension System (ACES), daging kambing memiliki komposisi gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan daging-daging yang disebutkan tadi. Namun demikian, daging kambing bukanlah penyebab hipertensi.

Menurut dr. Andika Widyatama yang menjadi pakar dokter penyakit dalam, pengolahan daing kambing adalah yang paling memicu hipertensi dalam tubuh. Selain itu, penggunaan minyak ketika menggoreng daging juga berpengaruh dalam munculnya penyakit hipertensi.

" Jadi sebenarnya, dari daging kambing itu sendiri tidak langsung menyebabkan hipertensi, tapi dari pengolahannya. Misalnya, terlalu banyak garam. Lalu, jika diolah dengan cara menggoreng, tentu menggunakan minyak, kalau menggunakan minyak jenuh, bisa menyebabkan pembuluh darah jadi kaku dan itu penyebab darah tinggi," ujar dr. Andika Widytama.

2 dari 6 halaman

Selain itu, dr. Andika menyarankan, saat memutuskan memakan daging kambing, carilah bagian yang tidak banyak lemah jenuhnya. Bagian lemak jenuh pada daginglah yang bisa memicu hipertensi.

Selain pengolahan daging tersebut, ada beberapa faktor yang berkontribusi dalam menaikkan tekanan darah setelah mengonsumsinya, yakni tingginya kadar kolesterol darah seseorang serta penyakit lainnya.

Sementara itu, sebuah studi klinis yang dilakukan oleh Harvard University menyatakan bahwa lemak jenuh berkontribusi terhadap risiko penyakit kardiovaskular. Ini adalah efek lain dari hipertensi dalam tubuh.

3 dari 6 halaman

Wisata Kuliner Klaten - Sate Kambing Pak Suli © Diadona

Meski tidak berhubungan langsung pada tekanan darah, bukan berarti kamu bisa merasa bebas makan daging kambing sesuka hati! kamu perlu memperhatikan cara mengolah daging kambing supaya meminimalkan efek berbahaya yang bisa ditimbulkan.

Seperti apa sih caranya? Yang pertama, hindari memasak daging dengan suhu tinggi, misalnya di atas 250 derajat Celcius. Suhu yang sangat tinggi bisa merusak kandungan gizi yang ada di dalam daging tersebut.

4 dari 6 halaman

Selain memperhatikan suhu, cara pengolahan daging juga penting. Daging kambing, seperti daging kambing, paling baik diolah dengan cara direbus atau dikukus.

Selain cara pengolahan, penderita hipertensi juga harus memperhatikan porsi daging dalam sekali konsumsi. Jangan makan daging kambing dalam jumlah banyak dalam sekali makan. kamu bisa berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter yang menangani untuk mengetahui jumlah ini.

5 dari 6 halaman

Ilustrasi Sayuran © Diadona

Satu hal lagi yang wajib kamu perhatikan. Jangan lupakan sayur saat mengonsumsi daging merah! Banyak makan daging tanpa diimbangi sayuran berserat akan membuat kamu rentan alami gangguan pencernaan. Asupan banyak serat juga mencegah kamu makan banyak daging.

Jadi, bukannya tidak boleh, penderita hipertensi tetap boleh menyantap daging merah. Asalkan, cara pengolahan benar, porsinya dibatasi, dan tetap mengonsumsi sayuran.

Beri Komentar