Kasus Covid-19 Meningkat, Angka Kematian Anak di RI Tertinggi di Dunia

Reporter : Anif Fathul Amin
Senin, 21 Juni 2021 12:55
Kasus Covid-19 Meningkat, Angka Kematian Anak di RI Tertinggi di Dunia
IDAI mngimbau para orangtua agar mengawasi aktifitas anak dan mengutamakan kegiatan di rumah saja.

Pandemi Covid-19 yang terjadi di berbagai penjuru dunia, kian hari kian mengkhawatirkan. Setiap hari, tercatat lebih dari 10 ribu orang terkonfirmasi positif Covid-19. Apalagi, virus ini menyerang tak kenal usia. Dari mulai lansia hingga balita, semuanya punya kemungkinan terinfeksi.

1 dari 4 halaman

Kasus Kematian Anak di RI Akibat Covid-19 Terttinggi di Dunia

Proses Pemakaman Jenazah Covid-19 © Diadona

Sementara itu, dikutip dari laman Merdeka.com, Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Aman Bhakti Pulungan menjelaskan bahwa kematian anak akibat terpapar Covid-19 di Indonesia merupakan tertinggi di dunia. Fakta ini diambil dari data case fatality atau tingkat kematian pada anak yang terkena virus SARS-CoV-2 ini.

" Data IDAI menunjukkan case fatality ratenya itu adalah 3 sampai 5 persen. Jadi kita ini kematian yang paling banyak di dunia," katanya, Senin (21/6).

2 dari 4 halaman

144 Balita Terpapar Covid-19 per 17 Juni 2021

Seorang Anak Akan Lakukan Tes PCR © Diadona

Di Provinsi DKI Jakarta saja, setidaknya mencatat angka penambahan kasus positif Covid-19 yang cukup tinggi pada anak. Pada 17 Juni 2021, terjadi penambahan kasus baru Covid-19 di DKI mencapai 4.144 orang.

Dari jumlah positif 4.144 orang, 661 kasus (16 persen) di antaranya adalah anak usia nol sampai 18 tahun. Selanjutnya, dari 661 anak, 144 di antaranya adalah balita yang terkonfirmasi positif Covid-19.

" Per 17 Juni 2021, dalam satu hari saja bertambah 661 anak terkonfirmasi positif Covid-19 dan 144 di antaranya balita. Saya sering mengatakan, kasus kematian Covid-19 pada anak, 50 persennya yang meninggal itu balita," sambungnya.

3 dari 4 halaman

Menghimbau Sekolah Daring

Belajar Online di Rumah © Diadona

Oleh karenanya, Aman Bhakti Pulungan juga menyerukan para orangtua agar mengawasi kegiatan anak, menganjurkan untuk berkegitan di rumah, dan tidak membawa anak ke luar rumah.

" Hindari membawa anak keluar rumah, kecuali bila dalam keadaan mendesak. Anak di rumah saja dulu. Saat berkegiatan yang mengharuskan di luar rumah, hindari area ventilasi tertutup dan kepadatan. Ini meminimalisir risiko kontak erat." tambahnya.

" IDAI mengimbau semua kegiatan yang melibatkan anak usia nol sampai 18 tahun harus diselenggarakan secara daring untuk saat ini ya. Orangtua atau pengasuh harus mendampingi anak saat beraktvitas daring maupun luring." sambungnya.

4 dari 4 halaman

Kurangi Mobilitas

Ketua Umum Perhimpunan Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Sally Aman Nasution menambahkan,usaha untuk menekan kasus Covid-19 bisa diterapkan dengan mengurangi mobilitas. Pelaksanaan PPKM Mikro juga harus lebih ketat.

" Kami fokus upaya preventif agar semua stakeholder menerapkan PPKM mikro atau apakah apa pun untuk mengurangi mobiliats masyarakat, sehingga kasus dapat dikendalikan," tambahnya, seperti dikutip dari laman Liputan6.com.

Yuk guys, jaga diri sendiri, keluarga, teman-teman, dan orang terdekat kita. Ccaranya dengan selalu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Stay safe and stay health ya semua!

Beri Komentar