© Unsplash.com/Claudia Wolff
Belakangan ini kesehatan mental memang menjadi isu yang kerap diperbincangkan. Gangguan mental atau gangguan jiwa adalah penyakit yang memengaruhi emosi, pola pikir, dan perilaku penderitanya.
Sama halnya dengan penyakit fisik, penyakit mental juga ada obatnya. Sayangnya, banyak masyarakat Indonesia yang menganggap gangguan jiwa terjadi karena masalah mistis, seperti kutukan roh jahat. Namun, benarkah hal ini ditinjau dari segi medis? mari kita simak sama-sama yuk!
© Diadona
Berdasarkan keterangan dari laman Kemenkes, sebagian besar masyarakat Indonesia masih percaya bahwa gangguan jiwa disebabkan oleh kegiatan supernatural dan hal yang enggak rasional. Contohnya seperti terkena sihir, kemasukan roh jahat, melanggar larangan, dan sebagainya. Karena stigma tersebut, masyarakat pun menanganinya dengan jalan nonmedis.
Padahal, gangguan jiwa bisa dijelaskan dan dibuktikan secara ilmiah. Dilansir Mayo Clinic, gangguan jiwa dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti faktor biologis, lingkungan, hingga adanya gangguan fungsi sel saraf otak.
Faktor keturunan menjadi salah satu penyebab umum gangguan jiwa. Gen tertentu dapat meningkatkan risiko terkena gangguan jiwa dan gangguan ini dapat terpicu di beberapa situasi tertentu.
Selain itu, penyebab lainnya dapat berasal dari gangguan fungsi sel saraf otak di mana jaringan saraf yang melibatkan neurotransmiter terganggu. Akibatnya, fungsi reseptor saraf dan sistem saraf berubah, menyebabkan depresi, dan gangguan emosional lainnya.
© Diadona
Yang lebih disayangkan, kepercayaan mengenai hal ini yang menjadikan masyarakat masih menganggap orang dengan gangguan jiwa atau gangguan mental sebagai “ beban” dan enggak diterima oleh lingkungan masyarakat karena dianggap aneh.
“ Karena anggapan-anggapan seperti itu, banyak masyarakat yang memilih untuk menghindar dan menciptakan jarak sosial dengan pasien yang memiliki gangguan mental. Ini yang mempersulit dalam sesi perawatan dan pemulihan,” ujar Psikolog Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati Jakarta, Widya S. Sari, M.Psi, dikutip dari ANTARA.
Kesehatan jiwa merupakan hal yang patut mendapatkan perhatian dengan serius. Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental akan mengalami kecenderungan depresi. Depresi dalam kondisi lanjut karena enggak tertangani merupakan penyebab utama bunuh diri yang mengambil ratusan ribu nyawa setiap tahunnya.
Gangguan jiwa sama sakitnya dengan gangguan fisik. Butuh obat, butuh penanganan profesional. Depresi itu nyata, bisa dialami siapa saja. Kamu, kita, mereka, semua orang rentan depresi. Jadi, mau sampai kapan menganggap gangguan jiwa sama dengan 'kerasukan setan'?
Diskon Shopee Periode April 2024, Banjir Promo dan Voucher Belanja!
Spoiler One Piece 1112: Gorosei Terus Mengamuk di Egghead, Luffy Kewalahan?
Potretnya saat Pakai Hijab Bikin Makin Adem, Ini Deretan Foto Rebecca Klopper Berangkat Umrah
Foto Lebaran Ayu Ting Ting yang Kembaran Baju dengan Tunangannya, Fans Dibuat Ikut Senang
Dituduh Terseret Kasus Korupsi Rp271 Triliun, Ayu Dewi Langsung Klarifikasi
Selamat, Alyssa Soebandono Melahirkan Anak Ketiga Berjenis Kelamin Perempuan
Tak Dimaafkan Nikita Mirzani, Lolly Diduga Kehabisan Uang sampai Jual Baju Bekas
Tak Hanya Instagram, Kini Semua Konten di Channel YouTube Sandra Dewi Juga Menghilang