Chelsea Olivia Hilangkan Gigi Gingsul, Amankah Secara Kesehatan?

Reporter : Anif Fathul Amin
Selasa, 16 Agustus 2022 14:03
Chelsea Olivia Hilangkan Gigi Gingsul, Amankah Secara Kesehatan?
Sebenarnya gigi ginsul perlu dicabut atau dibiarkan begitu saja?

Chelsea Olivia resmi mencabut gigi gingsul yang menjadi ciri khasnya. Namun, ternyata Chelsea sudah satu tahun berusaha merapikan giginya tersebut. Tetapi, keputusan ini sangat disayangkan oleh para penggemarnya. Meski berat, Chelsea tetap memilih untuk mencabutnya.

"After many years of consideration, today is the day I decided and went ahead with Invisalign," tulis Chelsea Olivia.

"48 aligner dan perkiraan di 1 Tahun sudah bisa rapi dengan catatan konsisten (ini yg susah yah) okeyy good bye deep bite, Goodbye gingsul (I'll miss you ) ..," ungkapnya mengucapkan salam perpisahan untuk gigi gingsulnya.

1 dari 5 halaman

Chelsea Olivia Cabut Gigi Gingsul © Diadona

Gigi gingsul termasuk salah satu jenis maloklusi gigi. Maloklusi adalah suatu kondisi ketika gigi tidak tumbuh di tempat yang benar dan sejajar. Pada kasus ini, gigi tidak bisa tumbuh di tempat yang seharusnya, karena kondisi rahang yang kecil atau ukuran gigi terlalu besar. Sebenarnya, gingsul tidak harus dicabut selama tidak mengganggu, terutama bila posisi gigi gingsul tidak terlalu maju dan jauh bergeser dari susunan lurus gigi.

Namun, pencabutan gigi mungkin akan diperlukan jika gigi memiliki masalah overcrowding di mana gigi tumbuh dengan kepadatan berlebih yang membuatnya saling tumpeng tindih.

 

2 dari 5 halaman

Sayangnya, gigi gingsul ternyata juga dapat berdampak pada gangguan kesehatan yang tentunya bisa menimbulkan rasa tak nyaman di daerah mulut. Namun, dikutip dari laman Graber and Gyllenhaal Orthodontics, gigi gingsul juga dapat mengganggu kesehatan. Beberapa gangguan kesehatan yang bisa terjadi, seperti:

3 dari 5 halaman

Ilustrasi Perempuan Bergigi Gingsul © Diadona

  • Rentan mengalami penyakit gusi

Jika memiliki gigi gingsul lebih rentan mengalami penyakit gusi. Sebab, orang tersebut lebih sulit untuk membersihkan sela-sela gigi. Saat plak menumpuk di antara gigi, akan menjadi tempat bakteri berbahaya berkembang biak. Jika gigi bengkok, akan lebih banyak kesempatan untuk bakteri bisa tumbuh dan plak berkembang.

  • Bisa memicu bau mulut

Gigi yang bengkok cenderung menjadi sarang bakteri. Maka dari itu, tidak heran jika orang yang memilikinya bisa memiliki bau mulut yang cukup buruk karena bakteri yang ada di sela-sela gigi. Untuk mengatasinya, bisa dengan menggunakan obat kumur dan produk penyegar napas.

4 dari 5 halaman

Ilustrasi Perempuan Bergigi Gingsul © Diadona

  • Peningkatan risiko gigi patah

Saat gigi bengkok, itu dapat membuat rahang, otot rahang, dan gigi menjadi tegang. Otot rahang yang tegang dapat menyebabkan rasa sakit dan memberi tekanan berlebih pada gigi, sehingga meningkatkan risiko patah gigi.

  • Sering sakit kepala

Gigi yang bengkok dapat menyebabkan sakit kepala yang lebih sering dan menyakitkan. Hal ini mungkin terjadi karena tekanan pada otot rahang atau gigi yang bergesekan secara konstan.

Meski tidak banyak disadari, kondisi ini bisa menjadi penyebab utama sakit kepala. Setiap bagian wajah yang merasakan tekanan atau ketegangan berlebih akan menyebabkan kepala sakit.

Beri Komentar