© Organicauthority.com
Selama pandemi, banyak orang yang akhirnya beriniatif untuk berjemur sinar matahari walau hanya sebentar agar lebih sehat. Namun, tak sedikit juga yang memilih untuk di rumah saja, bahkan hampir tidak pernah terkena sinar matahari.
Tubuh pada dasarnya butuh sinar matahari karena vitamin D-nya bisa menguatkan tulang dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan nyeri sendi (arhritis). Namun, kalau hanya cuman panas-panasan tanpa memperhatikan caranya bisa-bisa kulit kita jadi kusam. Terus gimana dong? coba simak ulasan infonya di bawah ini yuk!
© Diadona
Kulit kusam merupakan salah satu permasalahan kulit yang menyebalkan dan rentan dialami banyak orang. Pada masa pandemi COVID-19, permasalahan ini semakin kerap ditemui akibat cara berjemur yang salah dilakukan.
“ Masalah kulit kusam juga sering terjadi akibat cara berjemur yang salah," terang dokter spesialis kulit dan kelamin dari Klinik Bamed Bintaro, dr. Mohammad Yoga Adi Waskito, SpDV dilansir dari Antara.
dr. Yoga mengungkap bahwa berjemur sebaiknya dilakukan pada saat UV index berada pada kisaran 3-5. Terdapat perbedaan durasi berjemur juga yaitu 5-15 menit untuk orang berkulit terang dan 15-30 untuk orang berkulit lebih gelap.
© Diadona
Dalam satu minggu, berjemur sebaiknya dilakukan antara dua hingga tiga kali saja. Pada saat berjemur, hanya diperlukan 15 persen bagian dari seluruh badan saja dengan pilihan area badan seperti area punggung, kedua lengan bawah, punggung tangan, dan tungkai bawah, hindari daerah wajah dan leher.
" Lindungi anggota tubuh lain dengan penggunaan topi, kacamata, dan tabir surya minimal SPF 30 PA+++ yang tahan air. Apabila sudah terjadi
wajah kusam, flek atau bercak kecoklatan pada wajah dapat dikonsultasikan pada dokter spesialis dermatologi dan venereologi," saran dr. Yoga.
© Diadona
Belakangan ini, masalah kulit lain yang juga rentan dialami adalah jerawat atau maskne. Penggunaan masker dalam kehidupan sehari-hari menyebabkan munculnya jerawat di area yang tertutup masker, seperti pada dagu, hidung, dan pipi bagian bawah.
dr. Yoga menyebut bahwa pengunaan masker dalam waktu lama membuat kulit wajah terus bergesekan dengan masker. Lebih lanjut, hal ini membuat kulit wajah mudah berkeringat dan lembap sehingga menjadi sarana baik bagi kuman penyebab jerawat berkembang biak.
Maskne sendiri bisa diobati seperti mengobati jerawat pada umumnya. Oleh karena itu, hal ini harusnya tidak menjadi alasan bagi seseorang menghindari pemakaian masker ini.
Agar masker bekerja secara optimal dan terhindar dari masalah maske ini, sebaiknya ganti masker jika sudah terlalu lembap, cuci masker kain setelah dipakai, dan membersihkan wajah sebelum dan sesudah pakai masker. Selain itu, selalu menggunakan pelembap untuk mengurangi gesekan kulit dengan masker, rutin mengoleskan tabir surya, dan menghindari pengunaan makeup yang terlalu tebal.'
Dicoret dari KK, Lolly Datangi Lagi Rumah Nikita Mirzani Memohon Dibukakan Pintu
Sering Dicap Jadi Sultan Andara, Nagita Slavina Ketahuan Punya Stok Gas Elpiji Ukuran 3Kg
Heboh Pengakuan Nikita Mirzani Sebut Punya Bukti Kuat Kekerasan Fisik dan Mental dari RI
Daftar Nama Artis yang Diduga Bakal Ikut Terseret Kasus Korupsi Sandra Dewi