Apa Itu OCD? Ini Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Reporter : Anif Fathul Amin
Jumat, 16 Desember 2022 14:30
Apa Itu OCD? Ini Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya
Obsessive compulsive disorder (OCD) adalah gangguan yang menyebabkan pikiran obsesif dan berulang.

OCD atau obsessive-compulsive disorder merupakan kondisi di mana individu tidak mampu mengontrol pikiran-pikirannya yang menjadi obsesi. Kondisi ini sebenarnya tidak diharapkan. Kondisi di mana individu kerap mengulang beberapa kali perbuatan tertentu untuk dapat mengontrol pikirannya tersebut guna menurunkan tingkat kecemasannya.

Biar lebih jelas, kita simak informasi selengkapnya yang telah dirangkum dari laman Halodoc berikut ini yuk!

1 dari 6 halaman

Pengertian OCD

Penyakit OCD © Diadona

OCD adalah gangguan cemas yang ditandai dengan adanya suatu ide yang mendesak dan adanya dorongan yang tidak dapat ditahan untuk melakukan sesuatu dan dilakukan dengan berulang kali. Terdiri dari dua unsur, yaitu obsesi yang diartikan dengan suatu ide yang mendesak ke dalam pikiran serta kompulsi yang diartikan sebagai dorongan yang tak dapat ditahan untuk melakukan sesuatu.

Orang yang mengalami OCD biasanya sering menyembunyikan gejala mereka. Rasa malu kerap membuat mereka yang mengalami OCD berusaha untuk menyembunyikan gejala mereka sehingga menyebabkan keterlambatan diagnosa dan pengobatannya.

2 dari 6 halaman

Melihat banyaknya efek negatif yang muncul akibat menyembunyikan gejala seperti keterlambatan diagnosa, pengobatan, gagal mencari dan mendapat pengobatan, resisten dengan pengobatan, kekhawatiran berlebihan karena takut terjadi penolakan oleh orang sekitar, terisolasi dan memiliki kualitas hidup yang negatif, maka pengungkapan gejala dirasa perlu untuk individu yang mengalami OCD.

Hal ini diperlukan agar mereka mendapat dukungan yang memberi dorongan untuk menilai kembali interpretasi dan reaksi mereka terhadap sumber gangguan yang mengganggu pikiran.

3 dari 6 halaman

Gejala OCD

OCD Adalah © Diadona

Berikut gejala yang mungkin muncul pada seseorang yang menderita OCD antara lain sebagai berikut:

  • Takut kotor atau terkena penyakit secara berlebihan
  • Sangat menginginkan segala sesuatu tersusun selaras atau teratur dan tidak suka bila melihat sekumpulan benda menghadap arah yang berbeda.
  • Takut melakukan sesuatu yang bisa berdampak buruk pada diri sendiri dan orang lain, misalnya merasa ragu apakah sudah mematikan kompor atau mengunci pintu.

4 dari 6 halaman

Penyebab OCD

Sementara itu, penyebab OCD yang kerap menimpa seseroang adalah sebagai berikut:

  • Genetik atau keturunan. Mereka yang mempunyai anggota keluarga yang mempunyai sejarah penyakit ini kemungkinan beresiko mengalami OCD.
  • Organik, masalah organik seperti terjadi masalah neurologi di bagian-bagian tertentu otak juga merupakan satu faktor bagi OCD. Kelainan saraf seperti yang disebabkan oleh meningitis dan ensefalitis juga adalah salah satu penyebab OCD.
  • Kepribadian, mereka yang mempunyai kepribadian obsesif lebih cenderung mendapat penyakit OCD. Ciri-ciri mereka yang memiliki kepribadian ini adalah seperti keterlaluan mementingkan aspek kebersihan, seseorang yang terlalu patuh pada peraturan, cerewet, sulit bekerja sama dan tidak mudah mengalah.
  • Pengalaman masa lalu mudah mencorakkan cara seseorang menangani masalah di antaranya dengan menunjukkan gejala OCD.
    Penyakit OCD erat kaitannya dengan depresi atau riwayat kecemasan sebelumnya. Beberapa gejala penderita OCD seringkali juga menunjukkan.
  • Konflik, mereka yang mengalami gangguan ini biasanya menghadapi konflik jiwa yang berasal dari masalah hidup. Seperti hubungan antara suami istri, di tempat kerja, dan keyakinan diri.

5 dari 6 halaman

Pengobatan

Sayangnya, OCD menjadi masalah kesehatan mental yang tidak dapat disembuhkan. Meski demikian, pengidap bisa mengurangi gejala yang dapat mengganggu aktivitas dengan menjalani beberapa perawatan. Pengobatan OCD terdiri dari konsumsi obat-obatan, menjalani psikoterapi, atau kombinasi antara keduanya. Meskipun sebagian besar pengidap OCD membaik setelah mendapatkan penanganan, beberapa lainnya terus mengalami gejala.

Selain konsumsi obat, psikoterapi juga diyakini cukup efektif untuk mengatasi OCD pada orang dewasa dan anak-anak. Jenis psikoterapi tertentu, termasuk terapi perilaku kognitif (CBT

Beri Komentar