© Liputan6 SCTV
Usaha yang keras serta banyak belajar dari kesalahan membuat Martin Surya sukses berwirausaha di bidang aksesoris sepeda motor. Sebelumnya ia merupakan mantan karyawan di sebuah perusahaan otomotif, dengan tugas utama mengecat pelek kendaraan dan kini dirinya berhasil menjadi juragan. Saat ini, pria asal Bogor, Jawa Barat itu membuka usaha pengecatan pelek sepeda motor sendiri, dan mampu mempekerjakan sejumlah karyawan.
© Diadona
Diceritakan Martin, saat masih bekerja di perusahaan sebelumnya ia sempat beberapa kali melakukan kesalahan dan mendapat surat peringatan (SP). Namun di usahanya ini dirinya bertekad untuk memperbaiki kesalahannya, dan fokus di bidang pengecatan pelek sepeda motor, setelah sepuluh tahun mengumpulkan ilmu dari tempat kerja sebelumnya.
“ Dulu di tempat kerja itu saya sering dapat SP (surat peringatan), SP itu kan bukti dari sebuah kesalahan. Saya mikir bahwa orang yang dulu punya salah, bukan berarti gak bisa maju,” terangnya lagi.
Martin mengatakan, jika di awal-awal usaha bengkelnya tidak berjalan dengan mulus. Bahkan tiga tahun itu usahanya dijalankan dengan berat. Di awal ia juga sempat meminjam kunci untuk reparasi hingga usahanya perlahan berkembang.
“ Awalnya saya main ke teman saya yang pernah kerja di pabrik pelek, kemudian kami memutuskan untuk membuat ini. Di tiga tahun awal itu cukup berat, dengan bengkel 2x3 meter, semprotan satu dan kompresor satu juga kunci yang minjam ke bengkel sebelah,” katanya.
Sebelumnya Martin mengaku tidak mendapat dukungan dari sejumlah pihak, namun ia bertekad bahwa ingin memiliki usaha sendiri yakni di bidang pengecatan pelek sepeda motor.
“ Awalnya memang nggak didukung, tapi saya piker-pikir akhirnya saya buka usaha sendiri saja deh,” katanya lagi.
© Diadona
Di masa pandemi sendiri cukup memengaruhi usaha variasi sepeda motornya. Namun dirinya tidak menyerah dan memanfaatkan media sosial untuk ajang promosi. Tak disangka, sejumlah konsumen mulai berdatangan hingga bengkelnya ramai. Dari situ, dirinya mengaku mencoba menambah karyawan perlahan termasuk mengajak kalangan yang terdampak pandemi.
“ Pandemi kemarin cukup terdampaknya, dan mungkin bukan hanya saya saja, dari situ saya coba iseng-iseng upload ke TikTok itu dan ternyata mulai berdatangan. Kemudian saya rekrut teman-teman yang ada di rumah yang kena PHK juga,” lanjutnya.
© Diadona
Adapun di masa pandemi kemarin bengkel dirinya mampu mengecat 500 sampai 800 unit sepeda motor per bulan, dengan pemasukkan yang lumayan.
“ Pandemi kemarin Puji Tuhan bisa mengecat 500 sampai 800 pelek, dengan range rata-rata Rp250-Rp350 ribu per pasangnya,” cerita Martin.
Sejumlah pekerja juga merasa terbantu secara ekonomi, setelah bekerja di perusahaan pengecatan milik Martin.
“ Dulu saya sempat bekerja di Tambun, Bekasi selama 15 tahun, tapi terkena dampak PHK massal di tahun 2018. Sempat nganggur satu tahun dan di tahun 2019 saya bergabung. Di sini merasa terbantu banget, dari ekonomi yang pas-pasan kini alhamdulillah cukup,” kata salah satu karyawan, Jay.
Dirinya kemudian mengajak agar tidak takut memulai usaha, walaupun sebelumnya pernah melakukan kesalahan.
“ Tetap semangat dan jangan sia-siakan kesempatan yang ada, terus maju dan berani berubah,” tandasnya.
10 Foto Tiffany Jolie yang Ramai Disebut Anya Taylor-Joy Versi Indonesia
10 Foto Lawas Putri Anne, Dari Dulu Cantiknya Natural Banget!
7 Rekomendasi Face Wash Pria untuk Kulit Berminyak agar Tampil Cerah dan Bebas Kilau
10 Inspirasi Model Baju Lebaran untuk Tampil Tomboy, Stylish, dan Kece
10 Potret Amanda Manopo Pamer Rambut Panjang Baru, Pesonanya bak Barbie Hidup!