Sering Bikin Kesel sampai Salah Paham, Kenapa sih Kita Sering Banget Typo?

Reporter : Anif Fathul Amin
Sabtu, 29 Agustus 2020 15:03
Sering Bikin Kesel sampai Salah Paham, Kenapa sih Kita Sering Banget Typo?
Ini dia jawabannya!

Typo adalah 'penyakit' yang mendarah daging. Setiap kita 'chatting,' mengirim sesuatu di sosial media, atau bahkan mengerjakan tugas kuliah dan pekerjaan di komputer, jarang sekali kita lepas dari ejaan yang salah ini.

Seringkali ketika kita ingin posting sebuah kata-kata indah di Facebook, di mana kita sudah merangkai kata indah itu dengan sungguh-sungguh dan memakan waktu yang lama. Namun setelah dikirim, komen pertama yang masuk adalah seseorang yang mengoreksi ejaan kita yang salah.

1 dari 4 halaman

Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Apakah kita terlalu ceroboh dan kurang teliti?

Meme Typo © Diadona

Penjelasan mengapa hal tersebut bisa terjadi, tentu bukan karena kita yang ceroboh maupun tidak teliti, namun kita justru sangat fokus terhadap apa yang kita lakukan. Seperti dikutip dari thephealthymind (29/8), hal ini mampu diterangkan oleh Tom Stafford, seorang psikolog yang mempelajari tentang 'typo' di University of Sheffield di Inggris.

" Ketika kamu menulis, kamu mencoba untuk menyampaikan sebuah makna. Hal tersebut tentu adalah pekerjaan tingkat tinggi," ungkapnya.

2 dari 4 halaman

Dengan pekerjaan 'tingkat tinggi' tersebut, otak kita secara otomatis memecah pekerjaan menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana, sehingga kita bisa fokus ke apa yang paling penting. Hal ini bisa diibaratkan layaknya menulis.

Meme Typo © Diadona

Menulis adalah hal yang sangat kompleks, mengingat kita harus merangkai huruf menjadi kata, kata menjadi kalimat, dan kalimat menjadi sebuah ide yang mengandung makna. Namun dari hal itu saja, kita akan lebih fokus kepada bagaimana menyampaikan 'pesan' dari tulisan tersebut, agar sampai kepada pembacanya. Kita akan cenderung menghiraukan bagaimana sebuah huruf terangkai menjadi kata.

" Kita tidak akan menangkap detil yang terlalu kecil, kita bukan komputer," ungkap Stafford. " Sebaliknya, kita menerima informasi sensorik dan menggabungkannya dengan apa yang kita inginkan, yakni menyampaikan makna pada tulisan tersebut," imbuhnya.

3 dari 4 halaman

Karena 'makna' lah yang paling penting bagi kita dalam menyusun sebuah tulisan, maka akan sangat mudah bagi kita untuk luput melihat detil yang kecil seperti typo.

Hal ini juga menjelaskan mengapa para pembaca selalu cepat dalam menemukan kesalahan kita dalam mengeja. Karena konsep menulis dan membaca juga sangat familiar di setiap orang, sehingga mereka lebih memperhatikan ketika mereka membaca tulisan seseorang untuk pertama kali.

4 dari 4 halaman

Otak kita memang hebat, namun dalam pekerjaan 'tingkat-tinggi' otak kita tak bisa untuk dipekerjakan dengan keras. Hal ini juga terjadi ketika kita membangun sebuah peta rute perjalanan sehari-hari.

Meme Typo © Diadona

Otak kita akan otomatis menyimpan rute yang sering kita lewati, mengetahui ciri jalanannya, gedung yang dilewati, bahkan baunya seperti apa. Oleh karena itu misal kita setiap hari pergi ke kampus, lalu kita ingin pergi ke tempat lain yang arahnya kebetulan sama dengan rute menuju kampus, otak kita tak sengaja menuntun kita untuk salah berbelok menuju kampus. Kita seringkali luput dari hal-hal detil, karena otak manusia bekerja dengan insting.

Namun meskipun typo adalah kesalahan yang terjadi berulang-ulang, adaptasi manusia akan kesalahan kecil ini cukup cepat. Faktanya, tombol 'backspace' adalah tombol yang paling sering digunakan nomor tiga, setelah tombol spasi dan tombol huruf 'E.' Bahkan, seorang 'touch typist,' atau seseorang yang mampu mengetik tanpa melihat keyboard, mereka bahkan menyadari jika mereka salah mengetik, tanpa melihat jarinya ataupun keyboard.

Hayo siapa disini yang suka typo? Coba angkat tangan!

Beri Komentar