Kisah Haru, Seorang Ayah Gantikan Wisuda Anaknya Ber-IPK 3,9 yang Meninggal karena Kecelakaan

Reporter : Anif Fathul Amin
Kamis, 13 Agustus 2020 08:28
Kisah Haru, Seorang Ayah Gantikan Wisuda Anaknya Ber-IPK 3,9 yang Meninggal karena Kecelakaan
Arif, ayah Andi Musdalifah Arif memperlihatkan ijazah anakanya yang meninggal dunia.

Seorang ayah menggantikan putrinya untuk menghadiri acara wisuda di UIN Alauddin, Makassar, pada Selasa (11/8). Sebab, anaknya itu meninggal karena kecelakaan. Momen yang tak biasa ini dialami Muh. Arif Bochari (50), ayah Andi Musdalifah Arif, warga Kabupaten Bulukumba, Sulsel.

1 dari 3 halaman

Ayah gantikan wisuda anaknya yang meninggal di UIN Alauddin Makassar © Diadona

Musdalifah Arif meninggal dunia karena mengalami kecelakaan tunggal pada (23/5) atau tepat di hari Idul Fitri 2020. Sebelum kejadian itu, almarhum telah menyelesaikan kuliahnya di jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora di UIN Alauddin. Almarhum lulus dengan predikat Cum Laude dengan IPK 3,9.

" Anakku kecelakaan dan meninggal dunia. Jadi saya gantikan ikut wisuda," kata Arif kepada wartawan, Rabu (12/8).

Ia mengatakan, anaknya sempat menceritakan mimpinya untuk melanjutkan kuliah di Kediri, Jatim. Meski begitu, takdir berkata lain.

" Anakku dulu pernah cerita, kalau dia lulus wisuda, mau lanjutkan pendidikan di Kediri tapi sekarang tidak ada mi kasihan," tambahnya.

2 dari 3 halaman

Saat mewakili anaknya, Arif tampak tegar menuju ke atas panggung. Ia langsung membungkukkan badan sebagai tanda penghormatan kepada Rektor UIN Alauddin, Hamdan Juhannis sebelum menerima ijazah almarhum putrinya.

Ayah gantikan wisuda anaknya yang meninggal di UIN Alauddin Makassar © Diadona



Suasana haru sempat pecah saat protokoler wisuda memanggil nama Andi Musdalifah Arif SIP. Tepuk tangan bergemuruh dari peserta wisudawan mewarnai langkah kaki ayah almarhum menuju panggung.

3 dari 3 halaman

Ayah gantikan wisuda anaknya yang meninggal di UIN Alauddin Makassar © Diadona

Sementara itu, Hamdan beserta jajarannya ini memberikan semangat dan penghormatan kepada Arif. Dia bahkan memberikan hak istimewa dengan menyerahkan langsung ijazah dan menyelami langsung orang tuanya.

" Sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan kepada mahasiswi kami yang meninggal dunia, kami memberikan langsung ijazah kepada orang tuanya dan menyalaminya tanpa ada sekat di tengah pandemi COVID-19 saat ini," ujarnya.

Walaupun Musdalifah sudah tiada, namun perjuanganmu menuntut ilmu hingga menjadi wisudawan adalah sebuah kebanggan bagi orang tuamu. Semoga khusnul khotimah ya.

Beri Komentar