Katanya Banyak Bintang Terang di Angkasa, tapi Kenapa Kalau Malam Langit Tetap Gelap ya?

Reporter : Anif Fathul Amin
Senin, 14 September 2020 17:03
Katanya Banyak Bintang Terang di Angkasa, tapi Kenapa Kalau Malam Langit Tetap Gelap ya?
Kenapa ya kira-kira?

Selain Matahari dan Bulan, ternyata bintang yang bersinar saat malam hari juga memancarkan sinar. Di ruang angkasa, terdapat jutaan bintang yang merupakan bola panas dengan cahaya yang terang.

Dari Bumi, kita bisa melihat bintang dengan warna yang putih dan ada yang memancarkan cahaya dengan redup, tapi ada juga yang terang. Umumnya kita melihat bintang memancarkan cahaya berwarna putih, teman-teman.

1 dari 5 halaman

Bintang di Langit © Diadona

Namun sebenarnya bintang punya warna yang berbeda-beda, seperti merah, agak biru, kuning-putih, ada juga yang berwarna oranye.

Nah, meski di langit ada jutaan bintang yang memancarkan cahaya dengan berbagai warna, kalau kita melihat gambar ruang angkasa, maka ruang angkasa akan selalu terlihat gelap.

Wah, padahal langit sudah dipenuhi oleh bintang yang bersinar, tapi mengapa ruang angkasa tetap gelap, ya?

2 dari 5 halaman

Warna biru yang kita lihat di langit adalah hasil dari cahaya matahari yang menghantam molekul-molekul di atmosfer Bumi dan kemudian menyebar ke segala arah.

Meskipun di Bumi kita melihat langit berwarna biru, namun di ruang angkasa atau antariksa akan tetap terlihat hitam, nih, teman-teman.

Para astronaut yang ada di Stasiun Antariksa Internasional maupun di Bulan akan melihat sekeliling mereka berwarna hitam karena tidak ada molekul atmosfer yang dihantam oleh cahaya matahari.

Hal ini kemudian menyebabkan sekeliling antariksa akan berwarna hitam dan bukannya biru seperti langit yang kita lihat ketika berada di Bumi.

3 dari 5 halaman

Dilansir dari thesun.uk, pertanyaan ini sudah pernah dijelaskan oleh seorang astronom asal Jerman bernama Heinrich Wilhem Olbers, teman-teman.

Bintang di Langit © Diadona

Pak Olbers menjelaskan fenomena tersebut pada 1823 dan saat itu penjelasan Pak Olbers disebut sebagai Paradox Olbers. Nah, Pak Olbers menjelaskan kalau tata surya kita sudah berumur sangat tua, yaitu sekitar 15 miliar tahun.

Ini artinya kita hanya bisa melihat objek sejauh jarak cahaya yang bisa ditempuh dalam 15 miliar tahun saja, lo, teman-teman.

4 dari 5 halaman

Hal ini mengakibatkan cahaya bintang yang lebih jauh dari 15 miliar tahun tidak akan mencapai jarak kita, yang mengakibatkan ruang angkasa tidak terlihat cerah dan justru terlihat gelap.

Jadi meskipun banyak bintang yang terdapat di tata surya kita, kita tidak bisa melihat semua bintang dan antariksa tetap terlihat gelap karena masih banyak bintang yang usianya belum cukup untuk bisa mencapai lokasi kita saat ini.

Padahal antariksa sangat luas, sedangkan bintang yang bersinar di antariksa hanya sedikit, maka seluruh cahaya tadi tidak bisa menerangi seluruh alam semesta atau antariksa.

5 dari 5 halaman

Selain karena bintang yang usianya belum cukup untuk mencapai jarak kita saat ini, alasan lain yang membuat antariksa terlihat gelap adalah karena gerak cahaya.

Bintang di Langit © Diadona

Cahaya biasanya akan bergerak lurus ke depan dalam suatu garis. Namun hal ini tidak terjadi kalau cahaya memantul dari sesuatu atau dibengkokkan oleh lensa.

Akibatnya, walaupun ruang angkasa penuh dengan cahaya, tidak ada hal yang membuat cahaya bisa sampai ke mata kita, kecuali saat kita melihat sesuatu yang cerah.

Antariksa juga menjadi terlihat berwarna hitam karena sebagian besar ruang angkasa kosong, sehingga cahaya tidak bisa memantulkan warna ke mata.

Nah jadi gitu ya guys, udah ngerti kan sekarang? Btw, siapa disini yang suka ngelihatin pemandangan langit kalau malam?

Beri Komentar