Hanya Andalkan 3 Cangkir Beras untuk Bertahan Hidup, Nenek Juni Terpaksa Harus Sering Puasa

Reporter : Anif Fathul Amin
Jumat, 13 Agustus 2021 19:03
Hanya Andalkan 3 Cangkir Beras untuk Bertahan Hidup, Nenek Juni Terpaksa Harus Sering Puasa
Jika berasnya habis, nenek Juni cuman bisa menahan lapar dengan mengunyah daun sirih.

Kemiskinan hingga saat ini masih menjadi momok bagi sebagian rakyat di Indonesia. Selain itu, bagi para rakyat miskin harus berusaha bertahan hidup dengan berbagai cara.

Bisa dibayangkan nasib mereka yang sudah sangat tua dan renta serta tidak bisa bekerja dikarenakan kondisi fisik tak lagi mendukung. Seperti seorang nenek satu ini yang sedang mempertahankan hidupnya dalam gubuk tak layak.

Bahkan untuk makan saja dia harus benar-benar irit. Begitu miris, ia harus bertahan hidup dengan 3 cangkir beras saja dan kerapkali kelaparan.

1 dari 6 halaman

Sering Puasa dan Sesak Tak Mampu Berobat

Kisah Nenek Juni © Diadona

Selain hanya bisa bertahan hidup dengan 3 cangkir beras, nenek Juni kerapkali berpuasa dan kelaparan. Bahkan pada kondisinya yang terbilang miris ini, ia juga sering sesak.

Nenek Juni hanya bisa menangis meratapi keadaannya yang sering sesak dan tak sanggup pergi berobat. Dia hanya bisa membeli obat di warung ketika ada yang memberikannya uang. Sakit dan perihnya perut hanya bisa ia tahan lantaran merasa kelaparan.

2 dari 6 halaman

      View this post on Instagram      

A post shared by Rumah Yatim (Official) (@rumahyatim)

 

Seperti terlihat dalam unggahan video akun Instagram @rumahyatim, sehari-harinya nenek Juni tinggal dan bertahan hidup di gubuk dalam kondisi tak layak huni.

"Seringnya untuk bertahan hidup, ia makan daun singkong dan ubi," keterangan yang tertulis dalam video.

3 dari 6 halaman

Sering Nginang Daun Sirih Jika Tak Punya Beras

Kisah Nenek Juni © Diadona

Mirisnya kehidupan nenek Juni semakin terasa apabila mengingat caranya mengatasi rasa lapar apabila tidak memiliki beras. Ketika dirinya tidak punya beras, maka hal yang dilakukan oleh nenek Juni adalah menginang atau mengunyah daun sirih.

Hal itu dilakukan sebagai pengganjal rasa lapar yang dirasakan olehnya. Setiap harinya, nenek selalu menaruh harapannya kepada sawah orang-orang disekitarnya cepat panen dan ia bisa mencari sisa-sisa padi.

4 dari 6 halaman

" Kalau enggak punya beras, Nenek menginang sirih," ungkapnya seperti dikutip dari akun Instagram @rumahyatim.

Di masa tuanya ia harus tetap bertahan hidup sendirian. Tubuhnya pun sudah sangat renta dengan kulit keriput di sekujur badannya. Nenek Juni hanya menggantungkan hidupnya pada kebun di dekat rumahnya yang ditumbuhi daun singkong dan ubi untuk makan.

5 dari 6 halaman

Bikin Haru Warganet

Kisah Nenek Juni © Diadona

Unggahan menceritakan kisah pilu Nenek Juni ini kemudian berhasil mencuri perhatian netizen. Banyak dari mereka dibuat terharu melihat kisah miris kehidupan dari nenek sebatang kara itu.

" terlalu sedih terlalu sakit melihat rakyat yg serba kekurangan, gk perlu sy pribadipun mengatakan jika sy sdh bersedekah , tp yg perlu itu adalah sosok perhatian pemerintah setempat , orang orang kaya raya , bantulah mereka bpk pemerintah , pasti ku angkat engkau menjadi manusia setengah malaikat," tulis komentar akun @fandy_tuanmuda.

" kenapa banyak sekali lansia di luar sana yg bkin aku sedih," timpal @widyaa_ast.

" Ya Allah sakit hati ini lihat kondisi mbh ya,apa bs minta Alamat mbh ya," tanya @niluh106.

" Ya allah," lanjut @kimchicayang.

 

Beri Komentar