Ditinggal Kedua Orangtuanya, Egi Lebih Pilih Memulung Daripada Mengemis untuk Bertahan Hidup

Reporter : Anif Fathul Amin
Senin, 5 April 2021 17:03
Ditinggal Kedua Orangtuanya, Egi Lebih Pilih Memulung Daripada Mengemis untuk Bertahan Hidup
Di usianya yang baru 8 tahun, Egi harus berjuang keras demi mencari uang.

Hidup di masa kecil tanpa kehadiran orang tua mungkin menjadi fase terberat dalam hidup seseorang. Bagi kita, perhatian orang tua sangat dibutuhkan agar bisa menjalani tumbuh kembang dengan baik.

Namun, perhatian kedua orang tua yang biasa dirasakan oleh anak seumurannya, tak dirasakan oleh Egi. Di usianya yang masih sangat belia, Egi sudah harus sudah merasakan kerasnya kehidupan dan bekerja keras demi sesuap nasi.

1 dari 4 halaman

Kisah Egi © Diadona

Dilansir dari lamana Donasionline.id, Egi sudah kehilangan ayahnya sejak masih dalam kandungan. Setelah ayahnya tiada, ibunya menderita gangguan jiwa dan membuat sang ibu harus tinggal di Rumah Sakit Jiwa. Praktis, kini ia kini hidup tanpa kehadiran sang ayah dan ibunya.

Di tengah kondisi ibunya yang memprihatinkan, temannya justru memintanya untuk meminta-minta, namun Egi tak mau.

“ aku gak mau minta-minta, lebih baik aku memulung untuk bisa makan,” ujarnya.

Egi yang masih duduk di bangku sekolah dasar kelas 2 ini, kini tinggal bersama bibinya. Ia diketahui tinggal di sebuah rumah di Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal.

2 dari 4 halaman

 

Kisah Egi © Diadona

Sang bibi yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh tani, hanya bisa mendapatkan uang 25 ribu saja.

“ Aku ingin meringankan beban bude, kasian bude sering sakit badannya. cuma ngumpulin botol bekas ini yang bisa aku lakukan,” kata Egi dengan mata berkaca-kaca.

Oleh karena itulah, Egi berinisiatif untuk mencari botol bekas dan kardus di desanya untuk kemudian ia jual. Dalam seminggu, Egi bisa mehgumpulkan uang sebanyak 7 ribu rupiah. Uang itu ia kemudian Egi gunakan untuk jajan.

 

3 dari 4 halaman

Kisah Egi © Diadona

Bahkan yang lebih memilukan, gurunya menceritakan bahwa Egi tidak sering pergi jajan. Ketika teman-temanya pergi jajan waktu istirahat, Egi hanya tinggal di kelas menunggu bel masuk.

" Egi tidak punya uang buat beli jajan" ujar Egi saat ditanya gurunya.

 

4 dari 4 halaman

Teman, keadaan Egi yang begitu sulit tentunya sangat membutuhkan bantuan dari kita. Sedikit bantuan dari kita, akan sangat meringankan beban hiudp Egi. Apalagi, Egi masih harus sekolah dan ingin hidup lebih layk tanpa dihantui kelaparan. Oleh karenanya, jika ingin memberikan donasi untuk Egi, bisa lewat link berikut ini ya.

donasionline.id/bantuegi

Terima kasih orang baik!

Beri Komentar