Agak Lain Memang Ya, Pedagang Mi Ayam Ini Malah Gak Mau Warungnya Ramai Pembeli

Reporter : Anif Fathul Amin
Jumat, 16 September 2022 10:14
Agak Lain Memang Ya, Pedagang Mi Ayam Ini Malah Gak Mau Warungnya Ramai Pembeli
Penjual mi ayam ini sengaja menghapus titik koordinat di Google Maps karena nggak mau warungnya ramai pembeli.

Setiap pedagang tentu menginginkan keuntungan yang berlipat dari usahanya. Berbagai upaya dilakukan agar lapak miliknya ramai pembeli. Namun, hal itu seolah tak berlaku bagi sosok pria penjual mi ayam berikut. Dia justru tak mau warung miliknya diserbu pembeli. Ada alasan tersendiri baginya. Lantas, apakah itu? Simak ulasan selengkapnya berikut ini

1 dari 6 halaman

Kios Mi Ayam Sederhana

Kisah Penjual Mi Ayam Ahong © Diadona

Seorang pria ditemani istri diketahui membuka sebuah warung makan sederhana di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Cukup berdua saja, keduanya melayani para pembeli. Dari luar, warung makan mi milik keduanya pun terlihat sederhana. Bahkan, warung tersebut cukup disekat menggunakan triplek dan berdiri di pinggir jalan.

" Ini tempatnya begini ya. Kios-kios di pinggir jalan," ungkap sang pemilik video.

Pasangan suami istri tersebut menawarkan berbagai menu khas Tionghoa. Di antaranya yakni mi, bihun, kwetiau, hingga capcay. Semua dikemas dengan cara serta menggunakan bahan yang halal.

" Nih menunya. Pokoknya mi, bihun, kwetiau, sop, capcay, nasi goreng ada," imbuh sang pemilik video.

" Ini Chinese food tapi halal," terang sang pemilik.

2 dari 6 halaman

Berjualan Selama 40 Tahun

Kisah Penjual Mi Ayam Ahong © Diadona

Kendati cukup sederhana, namun ada hal yang tak terduga. Sepasang suami istri tersebut diketahui telah berjualan selama lebih dari 40 tahun.

" Sudah berapa lama om jualan di sini?" tanyanya.

Tentu bukan waktu yang singkat bagi keduanya. Berjualan makanan khas Tionghoa pun menjadikan mereka seolah 'legend'.

" Total 40 tahun. Berarti sudah legend banget ya ini ya," ungkap sang pemilik video.

3 dari 6 halaman

Tak Ada Akses di Google

Kendati telah berjualan dalam waktu yang tak singkat, namun warung tersebut nampak tak ramai pembeli. Terlihat hanya satu hingga dua orang pembeli saja kala itu yang tengah menikmati hidangan. Rupanya, hal itu memang diatur sang pemilik warung. Bahkan, titik lokasi warung tersebut sama sekali tak terdapat di mesin pencarian Google.

Disebut sang pemilik, keduanya sengaja menghapus titik lokasi tersebut yang sebelumnya justru ada di Google guna menarik para pembeli.

" Tapi walau legend, saya cari di google ga ada," ungkap sang pemilik video.

" Iya, ga ada. Tempo hari ada, tapi dihapus lagi," terangnya.

4 dari 6 halaman

Tak Mau Ramai, Secukupnya

Kisah Penjual Mi Ayam Ahong © Diadona

Ada alasan tersendiri bagi sepasang suami istri tersebut menghapus titik lokasi di mesin pencarian Google. Keduanya terlebih Ahong mengaku tak ingin warungnya ramai pembeli. Dia tak mau pusing.

" Kok dihapus?" tanyanya.

" Biar ga terlalu ramai, pusing," tukasnya.

Bagi Ahong beserta istri, dia bakal mencari pundi-pundi rupiah secukupnya saja. Faktor usia pun menjadi salah satu penyebabnya.

" Oh biar ga terlalu ramai? Waduh. Kalau orang kan pengennya pengen ramai," kata sang pemilik video.

" Ramai juga buat apa, secukupnya saja lah. Kan sudah tua," tegas Ahong.

5 dari 6 halaman

Banjir Apresiasi

Kisah Penjual Mi Ayam Ahong © Diadona

Prinsip pria bernama Ahong yang tak banyak dilakukan para penjual makanan itu justru mendapat banyak sorotan. Dia malah banjir apresiasi lantaran mudah merasa cukup dan bersyukur.

" Gokil respect sama yang punya warung.. Buat apa rame rame, secukupnya aja lah.. Ternyata pembisnis dijakarta masih ada yang berfikir demikian..mantaplah," tulis warganet luthfi maulana.

" Gokil... Si Bapak bener-bener nikmatin hidup banget kayanya, sampe ngomong 'Yang penting secukupnya aja, kan udah tua'," tulis warganet Bukan Pemuda Ormas

" Saya suka komen Om Ahong di awal knapa dia hapus di google... ketika jiwa merasa cukup, maka itulah kekayaan," tulis warganet Bathara Semar

" Penjual yang tidak serakah. Rezeki yang cukup. Salut untuk bapaknya," tulis warganet Vincentia Sumiarry

" Sungguh mulia hati koh Ahong... mencari rezeki secukupnya saja," tulis warganet Kang Yon

Beri Komentar