Kemenangan ini menandai tonggak sejarah penting dalam perjalanan karier gadis kelahiran tahun 2006 tersebut. Di tengah persaingan ketat industri perfilman yang terus melahirkan talenta-talenta baru, Lea mampu mencuri perhatian juri dan penikmat film lewat kualitas aktingnya yang dinilai semakin matang dan berkarakter.

Saat ditemui usai menerima penghargaan, raut wajah bahagia dan haru tak bisa disembunyikan oleh bintang film Kuasa Gelap ini. Ia mengaku tidak menyangka bisa keluar sebagai pemenang mengingat deretan nomine lainnya juga memiliki kualitas yang luar biasa.

"Aku bersyukur banget bisa dapat penghargaan di IMAA, nomine lainnya sangat hebat-hebat, jadi sangat senang. Aku dapat penghargaan Actress Pendatang Baru Terbaik," ungkap Lea dengan antusias kepada awak media.

Bagi Lea, piala IMAA ini bukan sekadar simbol apresiasi atau pajangan di lemari etalase semata. Lebih dari itu, penghargaan ini ia jadikan sebagai cambuk motivasi dan tanggung jawab besar untuk menjaga konsistensi kualitasnya di depan kamera.

Sebagai pendatang baru yang kini menyandang gelar "terbaik", ia menyadari bahwa ekspektasi publik terhadap karya-karyanya di masa depan akan semakin tinggi.

Lea menegaskan bahwa dirinya tidak ingin cepat berpuas diri. Semangat untuk terus mengeksplorasi peran dan belajar hal baru menjadi fokus utamanya saat ini.

"Harapannya ya pastinya mau membuat atau berpartisipasi dalam karya yang bagus dan bisa memberikan akting yang terbaik juga. Dan, tentunya terus berkembang, terus belajar, terus mencoba," tuturnya bijak.

Jejak Karier dan Latar Belakang Sang Bintang

Pencapaian Lea di tahun 2025 ini seolah menjadi pembuktian atas ketekunannya menggeluti dunia hiburan sejak usia belia. Gadis bernama lengkap Lea Ciarachel Fourneaux ini memiliki latar belakang yang unik dengan darah campuran Prancis dan Kroasia dari sang ayah, serta Filipina, Bali, dan Minahasa dari sang ibu.

Memulai karier sebagai model pada usia 13 tahun, wajah cantiknya kerap menghiasi berbagai produk fashion dan kecantikan. Namanya mulai meledak dan menjadi buah bibir publik nasional pada tahun 2021 saat ia memerankan karakter Zahra dalam sinetron Suara Hati Istri.

Meski debut aktingnya tersebut sempat menuai kontroversi karena perannya sebagai istri ketiga di usia yang sangat muda, Lea membuktikan mental bajanya.

Ia tidak berhenti berkarya, melainkan terus mengasah kemampuan peran lewat berbagai serial web seperti Social Climber, Can You Hear Me?, hingga 96 Jam. Transformasi aktingnya dari layar kaca ke layar lebar pun terbilang mulus hingga akhirnya mendapatkan pengakuan prestisius di IMAA 2025.

Harapan dan Proyek Masa Depan

Menatap masa depan, Lea memiliki harapan sederhana namun mendalam. Ia ingin kariernya di dunia seni peran memiliki napas yang panjang dan bisa terus relevan bagi penikmat film Indonesia. Konsistensi adalah kunci yang ingin ia pegang teguh.

"Aku berharap aku nggak akan pernah putus asa dan terus bisa ada di dunia filman, dunia akting. Aku berharap untuk semua orang, semoga kedepannya tetap nonton karya-karya aku, semoga tetap sukses deh semuanya," ucapnya penuh harap.

Kabar baik bagi para penggemarnya, Lea tidak akan beristirahat lama usai kemenangan ini. Ia memberikan sedikit bocoran mengenai proyek terbarunya.

Setelah sukses menjajal berbagai genre drama, Lea kembali menantang dirinya dalam sebuah produksi film horor. Kali ini, ia berkolaborasi dengan sutradara ternama, Umbara Brothers.

"Aku kebetulan kemarin baru selesai film horor lagi sama Umbara Brothers, tapi kayaknya mungkin awal tahun depan," ujarnya menutup pembicaraan.

Dengan piala di tangan dan deretan proyek yang menanti, tahun 2025 tampaknya benar-benar menjadi tahun emas bagi Lea Ciarachel untuk semakin menancapkan kuku di industri perfilman nasional.